Jl. Pelabuhan No. 1, Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, Bontang
-
kibcbontang@gmail.com
-
0548-21548
“UMKM Naik Kelas, Ekonomi Bontang Ngegass!” sebuah kalimat sederhana yang ternyata memiliki tantangan tersendiri dalam mewujudkannya. Berangkat dari cita-cita untuk mewujudkan UMKM yang bisa ekspor, Bea Cukai Bontang memulai perjalanan yang tidak singkat, dari mencari UMKM di wilayah kerjanya hingga akhirnya mewujudkan hal tersebut memakan waktu kurang lebih 2 tahun lebih. Perjalanan ini dimulai dari beberapa tahun lalu, aktif mencari UMKM yang diproyeksikan dapat melakukan ekspor, Bea Cukai Bontang menjalin sinergi tidak hanya dengan instansi seperti Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Bontang, namun juga mencoba peruntungan dengan bersinergi bersama CSR perusahaan yang menjadi pengguna jasa Bea Cukai Bontang. Tidak terhitung ekspo UMKM yang diikuti, acara-acara yang melibatkan UMKM semua didatangi satu demi satu untuk mewujudkan cita-cita itu. Tidak kurang pula ide inovasi yang dihasilkan oleh Bea Cukai Bontang, hingga pada tahun 2022 diluncurkan sebuah program bernama “BCxPass” atau Bontang Customs Export Assisstance sebuah klinik ekspor khusus UMKM berorientasi ekspor untuk dapat mencari jawaban terkait ekspor produknya.
BCxPass tidak main-main dalam menjalankan
tugasnya, digawangi oleh Petugas Bea Cukai Bontang yang sangat expert dibidang ekspor, tim ini bekerja
24 jam penuh dalam menghadapi berbagai pertanyaan dan tantangan yang diberikan
oleh para pelaku UMKM di kota Bontang. Menghadiri undangan dari seluruh penjuru
Kota Bontang, selama ada kata UMKM didalamnya, tim khusus ini langsung
meluncur. Semua dilakukan tanpa lelah, karena ada tujuan besar dibalik ini
semua. Mengembalikan geliat perekonomian masyarakat setelah diterpa badai
pandemi, juga menjadi role model
bahwa UMKM juga bisa bersaing di pasar internasional. Hari demi hari terlewati,
sekian purnama sudah tim khusus Bea Cukai Bontang ini bekerja tanpa lelah.
Hingga kemudian, lahir kembali inovasi yang berlatar belakang kekhawatiran dari
hamper semua pelaku UMKM yang Bea Cukai Bontang temui. Modal, legalitas
perizinan, dan cara pengiriman. Tanpa pikir panjang, Bea Cukai Bontang
mengundang seluruh pihak duduk satu meja. Pelaku UMKM, dihadapkan kepada Pihak
Perbankan, Perusahaan Jasa Titipan, dan Instansi terkait, saling mengutarakan
kebutuhan dan solusinya masing-masing. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat
didambakan oleh Tim BCxPass Bea Cukai Bontang.
Kegiatan
demi kegiatan, program demi program dijalankan, hingga akhirnya UMKM yang
diasistensi oleh Bea Cukai Bontang mengerucut menjadi beberapa UMKM yang
diberikan bimbingan secara intensif. Salah satunya adalah PT. Odah Bakau Indah
sebuah UMKM pemilik merk dagang ”Dapur Jamu Ibu”. Produk yang cukup unik, Jamu.
Minuman rempah tradisional ini berdiri tegak ditengah persaingan minuman
kekinian yang merajai pasar. Namun tidak ada yang menyangka, minuman inilah
yang nantinya akan memberikan dobrakan paling keras. Indah Purnamasari sang
pemilik UMKM ini membesarkan UMKMnya sejak duduk dibangku kuliah pascasarjana
di Samarinda. Berawal dari kiriman jamu buatan ibunya, Indah membagikan jamu
tersebut kepada teman-temannya. Respon positif dari temannya inilah yang
memantapkan Indah untuk kemudian berjualan jamu. “Lumayan pak, hasilnya dapat
digunakan untuk membiayai kuliah saya” ujar Indah saat ditemui di dapur
produksi usahanya. Pasang surut dirasakan Indah bersama Produknya, Dapur Jamu
Ibu tidak menjadikannya lelah ataupun menyerah, bahkan semakin memacu
semangatnya dalam membesarkan UMKMnya ini.
Berjualan
saat ada acara ekspo UMKM, Car Free Day hingga dari mulut ke mulut dijalani
Indah. UMKM miliknya tidak langsung besar, bahkan ia bercerita bahwa pernah
suatu waktu dagangannya hanya terjual 10 botol dari 80 botol yang ia produksi.
Kegagalan ini malah membawa ide yang lebih baik bagi Indah, tidak menyerah ia
kemudian mencoba beberapa inovasi, sehingga jamu buatannya dapat bertahan lebih
lama tanpa pengawet. Berjalan beberapa tahun, hingga Indah lulus kuliah
pascasarjana, sudah waktunya ia pulang kembali ke Bontang. Di Bontang, kota
kelahirannya ini, Indah memulai semuanya kembali dari nol. Dibangun ulang
branding UMKMnya, diberikan pengemas yang modern, agar dapat bersaing dengan
minuman kekinian yang saat itu sangat membanjiri pasar. Berkat kegigihannya, UMKM
milik Indah akhirnya dilirik oleh sebuah Lembaga Pengembangan Bisnis milik
Yayasan Dharma Bhakti Astra. Dari lembaga ini Indah diperkenalkan mesin
produksi canggih, yang dapat memproduksi jamu buatannya dengan kuantitas yang
lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Saat itu Dapur Jamu Ibu sudah
menjadi minuman yang disajikan dibeberapa acara-acara perusahaan maupun
instansi di Kota Bontang. Dari kerja kerasnya, Indah membawa Dapur Jamu Ibu
meraih banyak perhargaan, baik tingkat kota, provinsi, bahkan nasional. Juga
penghargaan-penghargaan dari Instansi daerah lainnya dan juga dari Bea Cukai
Bontang.
Tidak
puas disitu, Indah kemudian berinovasi dengan mengeuarkan produk baru, jamu
bubuk saset. Jamu dalam bentuk ini yang menjadi senjata Indah dalam berperang
bersama Tim BCxPass Bea Cukai Bontang untuk menembus pasar ekspor. Semua
berpikir bahwa ini bisa jadi sebuah terobosan, namun sayang tak ada cerita
indah tanpa sebuah perjuangan. Indah yang akhirnya dipertemukan dengan Tim
BCxPass Bea Cukai Bontang menyadari bahwa produk miliknya belum memiliki
persyaratan legalitas yang memadai. Ia harus memiliki sertifikat halal, BPOM,
dan berbagai sertifikat lainnya. Tidak menyerah, Tim BCxPass berusaha
menjembatani Dapur Jamu Ibu dengan instansi terkait. Menempuh perjalanan lebih
dari 100 km untuk mendaftarkan produknya ke BPOM, menunggu keluarnya sertifikat
HAKI atas merknya, serta terus berjualan sambil mengurus keluarga kecilnya.
Akhirnya pada tanggal 07 Oktober 2023, Tim BCxPass Bea Cukai Bontang melepas
Ekspor Perdana UMKM Kota Bontang menuju Taiwan melalui mekanisme pengiriman
melalui Perusahaan Jasa Titipan.
Ekspor
UMKM Perdana yang diawali oleh Produk Dapur Jamu Ibu seperti membuka keran
ekspor UMKM di kota Bontang. Tim BCxPass Bea Cukai Bontang saat ini telah
berhasil mewujudkan 4 UMKM yang dapat ekspor produk. PT. Odah Bakau Indah
dengan produk Jamu bermerk Dapur Jamu Ibu, PT. Fara Snack Grup dengan produk
amplang bermerk Amplang Fara, PT. Qisbelian Snack Indonesia dengan produk
amplang bermerk Qisbelin, dan PT. Habati Borneo Food dengan produk Kripik Ikan
Bawis bermerk Habati. Keempat UMKM ini menjadi pionir dalam mewujudkan
cita-cita produk UMKM Bontang yang bersaing di pasar global.
Tapi
tidak cukup, semua kegiatan ekspor itu belum cukup memuaskan bagi Tim BCxPass
Bea Cukai Bontang. Belum adanya pelabuhan ekspor umum di Kota Bontang menjadi
kendala tersendiri. Kota ini dipenuhi oleh Pelabuhan Khusus milik perusahaan.
Hal ini menyulitkan kegiatan ekspor UMKM dalam skala besar. Kembali Tim BCxPass
berjibaku dengan tantangan baru, ditahun ini Tim Khusus Kepunyaan Bea Cukai
Bontang ini mencoba bersinergi dengan Syahbandar, Pemerintah Kota, PT. Pelindo,
serta perusahaan pemilik Pelabuhan Khusus tersebut. Tujuannya hanya satu,
mendatangkan kapal ekspor umum yang dapat memberangkatan produk-produk UMKM
Kota Bontang. Tidak mudah memang, tapi ini harus dilakukan, demi mewujudkan
kalimat “UMKM Naik Kelas, Ekonomi Bontang Ngegass!”.